JAKARTA - Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda beberapa
daerah di Sumatera Barat pada hari Senin (13/5) telah merenggut 50 nyawa.
Hingga Selasa (14/5) siang, tim SAR masih terus melakukan pencarian terhadap 27
orang yang dilaporkan hilang.
Menurut
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto,
jumlah korban jiwa terbanyak berada di Kabupaten Agam dengan 20 orang
meninggal, diikuti Kabupaten Tanah Datar dengan 19 orang meninggal, Kota Padang
Panjang 2 orang meninggal, Kota Padang 1 orang meninggal, dan Kabupaten Padang
Pariaman 8 orang meninggal.
Penyebab Bencana
Banjir Bandang
Dwikorita
Karnawati selaku Kepala BMKG mengungkapkan bahwa penyebab utama banjir lahar
dingin yang terjadi di Sumatera Barat ini adalah hujan deras dengan durasi
panjang.
“Potensi
hujan yang demikian itu teramati dapat berlangsung lebih intensif oleh karena
fenomena Sirkulasi Siklonik atau pembentukan awan dan belokan angin lokal,”
ujar Dwikorita pada pers virtual hari Minggu (12/5) lalu.
Tak
hanya itu, Dwikorita juga menyebutkan bahwa material lahar dingin sebenarnya
berasal dari sisa erupsi Gunung Marapi beberapa waktu lalu yang masih mengendap
di lereng puncak gunung.
Dampak Bencana
Banjir Bandang
Banjir
bandang dan tanah longsor yang disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur
wilayah Sumatera Barat selama beberapa hari berturut-turut. Akibatnya, beberapa
sungai meluap dan terjadilah longsor di beberapa tebing.
Banjir
bandang ini juga menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur, termasuk
jembatan, jalan raya, dan jaringan listrik. Di beberapa daerah, akses jalan
terputus, sehingga menghambat proses evakuasi dan distribusi bantuan.
Bantuan Bencana
Banjir Bandang
Pemerintah
pusat dan daerah bergerak cepat untuk menangani bencana ini. Tim SAR gabungan
dari berbagai instansi dikerahkan untuk mencari korban yang hilang. BNPB juga
telah mengirimkan tim medis, logistik, dan peralatan berat untuk membantu
proses evakuasi dan penanggulangan bencana.
Bantuan
berupa makanan, air minum, obat-obatan, dan tempat tinggal pengungsian telah
diberikan kepada para korban yang terdampak. BNPB berkoordinasi dengan berbagai
pihak, termasuk organisasi kemanusiaan dan masyarakat, untuk mempercepat proses
pemulihan pasca bencana.
Seusai rapat koordinasi, BNPB juga
menyalurkan bantuan awal dana operasional berupa Dana Siap Pakai (DSP) kepada
pemerintah daerah terdampak banjir lahar dengan jumlah total Rp 3,2 miliar.
Selain itu BNPB juga menyerahkan bantuan logistik berupa tenda pengungsian,
tenda keluarga, sembako, makanan siap saji, hygiene kit, terpal, selimut,
kasur, pompa alpon, jendet light, lampu solar panel, toilet portable, gergaji
pohon, dan perlengkapan kebersihan.
Gangguan Bencana Banjir Bandang
Banjir
bandang di Sumatra Barat juga berdampak pada pasokan logistik di beberapa
daerah. Jalan nasional yang menghubungkan beberapa daerah terputus akibat
banjir, sehingga menghambat distribusi barang dan kebutuhan pokok.
Wakil
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri atau Kadin, Sarman Simanjorang menilai
putusnya jalan nasional penghubung Padang dan Bukittinggi akibat banjir bandang
di sejumlah wilayah Sumatera Barat membuat distribusi pasokan komoditas
perdagangan terganggu. Adanya gangguan itu menyebabkan perekonomian di daerah
terdampak.
"Kami
dari kacamata pengusaha, ketika terjadi bencana alam apalagi banjir dan longsor
yang berdampak terhadap kemacetan atau terputusnya transportasi tentu akan
berdampak terhadap arus perdagangan, terutama angkutan logistik," katanya
saat dihubungi, Senin, 13 Mei 2024.
Hal
ini dikhawatirkan dapat menyebabkan kelangkaan bahan makanan dan kebutuhan
pokok lainnya di wilayah yang terdampak. Upaya perbaikan jalan nasional terus
dilakukan, namun diperkirakan membutuhkan waktu beberapa hari.
BNPB
menghimbau masyarakat di daerah yang rawan bencana alam untuk selalu waspada
dan siaga. Masyarakat juga diimbau untuk mengikuti instruksi dari petugas
terkait untuk menghindari bahaya.
Bencana
banjir bandang di Sumatra Barat ini merupakan tragedi yang sangat memilukan.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu waspada terhadap
potensi bencana alam dan meningkatkan kesiapsiagaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar